Bupati Kepahiang Ingin Membangkitkan Kembali Batik Diwo

Photo Credit:

Kephiang - Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, ingin membangkitkan kembali batik Diwo yang sudah lama mati suri yang diungkapkannya pada acara penutupan Diklat 3 in 1 Pembuatan Batik Tulis Angkatan I di Show Room Kabupaten Kepahiang yang berlokasi di Desa Tebat Monok, Rabu (02/05/2018).

“Kita sangat berharap kepada seluruh peserta yang sudah dilatih ini bisa membangkitkan kembali batik Diwo yang sudah lama vakum atau mati suri,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kepahiang, Efie Hidayat, Kepala BDI Padang yang diwakilkan oleh Ibu Sri Mulyati, Sekretaris Dinas, Kepala Disperinaker, Ketua Bappeda, dan Kabid. Industri Kabupaten Kepahiang.

Bupati menilai, batik diwo ini secara kualitas dan motif tak kalah dengan batik-batik lainnya. Maka dari itu, dirinya optimis nantinya batik khas Kepahiang ini akan berkembang. Nantinya, batik ini bisa juga digunakan sebagai souvenir untuk para tamu dan wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Kepahiang. “Setelah ini nanti akan kita upayakan juga Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) agar batik ini nantinya benar-benar menjadi batik khas Kabupaten Kepahiang,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja, Yurnalis mengaku siap mewujudkan keinginan bupati Kepahiang tersebut. Bahkan dengan 70 peserta yang sudah ikut diklat kerajinan ini semakin optimis bisa benar-benar menjadi perajin batik profesional. “Pelatihan baru sebentar saja, sudah sebagus sekarang apalagi nanti kalau terus dilakukan, maka akan semakin berkembang dan bagus. Nanti juga akan ada Diklat gelombang dua, kita siap mengembangkannya,” ujar Yurnalis.

Pada acara tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa Balai Diklat Industri (BDI) Padang memberikan perhatian yang besar terhadap Kabupaten Kepahiang.

“… Balai Diklat Industri Padang ini mempunyai perhatian yang besar untuk pengembangan IKM di Kabupaten Kepahiang, buktinya persertanya mengikuti dengan serius dan antusias, saya pikir kalau pesertanya nggak berminat, kan susah itu selama 18 hari…,” ulasnya.

Di sela-sela acara tersebut Bupati juga menyampaikan agar pelatihan ini bisa berlanjut untuk angkatan-angkatan selanjutnya untuk pengembangan batik Diwo.

“Mudah-mudahan pelatihan ini bisa berlanjut dalam pengembangan batik Diwo Kepahiang…,” tutupnya.


Tags: Kepahiang Batik Diklat Membatik